Berita TerkiniInternasional

Rusia Lawan Balik Ancaman Amerika Terhadap BRICS

×

Rusia Lawan Balik Ancaman Amerika Terhadap BRICS

Sebarkan artikel ini
Vladimir Putin

Ketegangan geopolitik yang semakin meningkat antara Amerika Serikat (AS) dan negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) terkait dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional. Ancaman tarif impor 100% dari Presiden terpilih Donald Trump mencerminkan upaya AS untuk mempertahankan status dolar sebagai mata uang cadangan global. Namun, respons dari Kremlin menunjukkan bahwa tekanan ini justru mempercepat tren global menuju penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan internasional.

Poin-poin utama dari berita ini:

  1. Ancaman AS terhadap BRICS:
    • Trump mengancam akan mengenakan tarif 100% kepada negara-negara BRICS jika mereka meninggalkan dolar AS dalam transaksi perdagangan.
    • Ancaman ini bagian dari upaya Trump untuk memastikan keunggulan ekonomi global AS tetap terjaga.
  2. Respons Rusia:
    • Kremlin menyebut langkah AS hanya akan mempercepat penurunan dominasi dolar.
    • Dmitry Peskov menyatakan bahwa erosi dominasi dolar adalah tren yang meluas secara global, bukan hanya di BRICS.
    • Baca juga :

      Korea Selatan Kecam Korea Utara Jalin Kerja Sama dengan Rusia

  3. Transformasi Global:
    • Ada tren yang berkembang di dunia untuk beralih dari dolar AS ke mata uang lain atau mata uang nasional dalam perdagangan internasional.
    • Gerakan ini dipicu oleh ketidakpuasan terhadap dominasi dolar dan pengaruh politik AS atas ekonomi global.

Analisis: Langkah negara-negara BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS mencerminkan pergeseran geopolitik global. Ini tidak hanya terkait dengan ekonomi, tetapi juga dengan politik dan keamanan nasional. Penggunaan mata uang alternatif dapat mengurangi pengaruh AS terhadap kebijakan ekonomi setiap negara-negara tersebut, namun juga memunculkan risiko terhadap stabilitas sistem keuangan global yang telah lama bergantung pada mata uang dolar.

 

Baca Juga :

Ke depan, langkah-langkah seperti ini dapat memicu dinamika baru dalam hubungan internasional, termasuk kemungkinan adanya koalisi yang lebih kuat di antara negara-negara yang ingin menantang dominasi ekonomi AS. Di sisi lain, ancaman tarif dari AS bisa memperburuk hubungan dengan mitra dagang utama