SINAR MERDEKA ,Purwakarta – Sejauh mata memandang nampak lahan pertanian terbentuk dan terpola sistematis dengan mengadopsi teknologi modern untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
Berlokasi di kawasan Agroforestry Gunung Hejo, Purwakarta. Kamis (6/2)
Areal lahan mencakup 200 hektar yang terbagi beberapa wilayah.
Lahan perkebunan karet HGU PTPN disulap menjadi lahan pertanian dengan tanaman cabe rawit, aneka pohon buah yang bernilai ekonomis tinggi, peternakan ayam kampung, budidaya magot, ternak domba dan perikanan.
Agroforestry Gunung Hejo yang diresmikan Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., pada hari Rabu (5/2) masuk ke dalam wilayah teritorial Koramil 1903/Darangdan, Kodim 0619/Purwakarta, merupakan jajaran satuan Korem 063/SGJ.
Dalam kesempatan tersebut, Danramil 1903/Darangdan, Lettu Kav Unang Sunarya mendampingi langsung kegiatan tour Agroforestry awak media
Danramil 1903/Darangdan Lettu Kav Unang Sunarya menyampaikan riwayat Agroforestry bermula area lahan ini merupakan HGU PTPN yang ditanami pohon karet.
Sekitar tahun 2017 ada penebangan pohon karet sehingga areanya menjadi tak terurus ditumbuhi semak belukar. Warga sekitar memanfaatkan lahan tersebut dengan menanam sayur mayur dan singkong.
Lanjutnya, pada akhir tahun 2024 TNI Angkatan Darat menggandeng PT Elevasi Agri Indonesia ( Elevarm).
“Melalui pelatihan dan edukasi mengenai produk pertanian, Elevram merangkul warga setempat untuk mengolah lahan dengan penanaman pohon holtikultura diantaranya pohon kelengkeng, pohon alpukat, pohon mangga, pohon petai, pohon durian, pohon manggis dan pohon sawo,” ungkap Danramil 1903/Darangdan, Lettu Kav Unang Sunarya.
“Babinsa pendamping petani berjumlah 32 orang yang turut mensukseskan kegiatan di lapangan.
Kolaborasi yang terarah, pengawasan area pertanian serta dengan dibekali pelatihan pertanian sehingga program ketahanan pangan dapat terwujud dengan hasil maksimal, “tambahnya.
“Semoga program ketahanan pangan di wilayah kami berjalan dengan aman, lancar, dan meraih hasil maksimal sehingga dapat menjadi barometer serta pilot project di wilayah lainnya,” pungkas Lettu Kav Unang.