SINAR MERDEKA ,Depok, 2 November 2025 — Suasana haru dan penuh keakraban menyelimuti Balai Prajurit Yonif 328 Dirgahayu, Cilodong, Depok. Ratusan prajurit aktif dan purnawirawan Kompi Bravo Yonif 328 Dirgahayu berkumpul dalam acara Temu Kangen Keluarga Besar Kompi Bravo bertajuk “Dengan Temu Kangen Mempererat Hubungan Silaturahmi Sesama Mantan Kompi Bravo.”
Acara ini menjadi momen istimewa untuk menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan persaudaraan di antara para prajurit yang pernah mengabdi di bawah panji Kompi Bravo.
Rangkaian acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Yonif 328 Dirgahayu, dilanjutkan dengan doa bersama yang berlangsung khidmat. Para peserta yang hadir datang dari berbagai penjuru tanah air — mulai dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, hingga Binjai, Sumatera Utara.
Salah satu peserta tertua, Udin Komarudin, mantan anggota Kompi Bravo angkatan 1966 asal Cicalengka, tampak hadir didampingi istri dan cucunya. Dengan wajah berseri, ia mengaku bahagia bisa kembali bersilaturahmi meski tak ada lagi rekan satu angkatan yang hadir.

“Senang sekali bisa bertemu dengan para junior. Rasanya seperti kembali muda, mengenang masa-masa pengabdian dulu,” ujarnya sambil tersenyum.
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam acara ini, di antaranya Letjen TNI (Purn.) Musa Bangun, Letjen TNI (Purn.) Ida Bagus Purwalaksana, Kasbrig Letkol Inf. Kunto Adi Setiawan, serta Kapten Inf. Risky Sulistyawan selaku Kakorum yang mewakili Danyon 328 Dirgahayu Letkol Inf. Ade Kurniawan Dwi Saputro yang sedang bertugas di Papua.
Dalam sambutannya, Kapten Risky menyampaikan apresiasi atas terlaksananya acara tersebut.
“Terima kasih sudah memilih tempat di 328. Setelah purna dinas, semoga para senior tetap solid dan kompak. Temu kangen ini bukan hanya nostalgia, tapi juga wadah mempererat semangat kebersamaan,” ungkapnya.
Sesepuh Kompi Bravo, Letjen (Purn.) Musa Bangun, turut memberikan pesan penuh makna. Ia mengingatkan pentingnya menjaga tradisi prajurit yang baik dan menjunjung tinggi nilai pengabdian.
“Yonif 328 memiliki sejarah panjang. Salah satunya adalah keberhasilan dalam menangkap Kartosuwiryo pada operasi penumpasan DI/TII di Jawa Barat. Itu bagian dari pengabdian besar pasukan ini,” ujar Musa Bangun.
Ia menambahkan, semangat kebersamaan dan keteladanan prajurit harus terus dijaga.
“Rasanya seperti masih jadi Danki Bravo. Walau waktu berlalu, tradisi 328 harus tetap hidup — disiplin, bersih, dan penuh kebersamaan,” tambahnya.
Ketua Panitia, Mayor Inf. Jasmungin, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas suksesnya acara tersebut. Ia menilai, kegiatan ini bukan sekadar reuni, tetapi juga momentum mempererat silaturahmi lintas generasi.
“Acara ini menjadi pengingat akan kebersamaan yang dulu pernah kita jalani. Kami juga mendoakan Danyon 328 yang sedang bertugas di Papua agar selalu diberi keselamatan dan kesuksesan,” ucap Jasmungin.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kapten Inf. Wawan A.H., kemudian dilanjutkan dengan hiburan dan bernyanyi bersama. Tawa, kenangan, dan rasa bangga menyatu dalam suasana hangat penuh nostalgia.
Temu kangen kali ini bukan sekadar pertemuan, melainkan pengingat akan arti sejati pengabdian dan persaudaraan prajurit Kompi Bravo.
Dengan semangat “Kita Hadir untuk Mengenang Kebersamaan dalam Pengabdian,” para prajurit membuktikan bahwa jiwa korps dan persaudaraan sejati tak lekang oleh waktu.












