SINARMERDEKA.CO – Lurah Depok Herman.SE menyebut, bahwa untuk meminimalisir dampak negatif lingkungan serta menggali potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang mandiri, Pemerintah harus turun langsung guna mengedukasi, mengawasi, serta turut berpartisipasi atas segala bentuk kreatifitas warga guna mewujudkan masyarakat yang madani.
Hal tersebut dikatakannya saat memberikan bantuan berupa 2 buah meja dagang, dan mesin pengering minyak makanan kepada warganya di Kantor Kelurahan Depok jalan Kartini Raya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
“Alhamdulillah, bekerjasama dengan program PEKKA, setelah kita lakukan pembinaan hari ini kita berikan bantuan kepada warga binaan PEKKA sebanyak 3 orang penerima manfaat, semoga bisa bermanfaat kedepannya”, ucap Lurah Depok, Senin 30/9/2024.
“Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA) digagas pada akhir tahun 2000 sebagai bagian dari inisiatif Komnas Perempuan yang dikenal sebagai ‘Proyek Janda’. Tujuan Proyek Janda adalah untuk mendokumentasikan kehidupan para janda di daerah-daerah yang dianggap rentan/berperekonomian lemah”, terangnya.
Mewakili pihak pemerintahan Herman menilai, perlu adanya upaya terpadu untuk mendorong penguatan ekonomi keluarga rentan, agar tujuan utama mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat bisa segera terealisasi.
“Penguatan ekonomi keluarga menjadi bagian dari upaya kita menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem, karena pada saat kita bicara tentang kemiskinan ekstrem, maka sasarannya adalah keluarga atau rumah tangga miskin”, imbuhnya.
“Seperti diketahui, Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 telah mengamanatkan pembinaan ketahanan, dan kesejahteraan keluarga dilakukan melalui peningkatan akses, dan peluang terhadap penerimaan informasi serta sumber daya ekonomi melalui usaha mikro keluarga, pengembangan inovatif dalam memberikan bantuan bagi keluarga miskin, serta penyelenggaraan upaya penghapusan kemiskinan. Oleh karenanya, hal-hal seperti memberikan sarana dan prasarana bagi para wanita PEKKA harus terus di galakkan”, ungkapnya.
Lebih jauh Herman mengatakan, bahwa intervensi kepada keluarga miskin juga telah dilakukan melalui perlindungan sosial yang meliputi pemberian bantuan dan jaminan sosial. Namun, bantuan dan jaminan sosial dinilai tidak cukup.
“Perlu ada graduasi untuk masuk pada tingkat ekonomi yang lebih tinggi melalui upaya pemberdayaan. Untuk itu, kita perlu meningkatkan efektivitas kolaborasi dalam melaksanakan berbagai program yang dijalankan dengan memastikan, ketepatan sasaran berdasarkan basis data kemiskinan yang terpadu”, tuturnya.
“Program ini dilakukan untuk meningkatkan penghasilan keluarga melalui delapan langkah, yakni : pembentukan kelompok, mengenali peluang pasar, menentukan jenis usaha, penggalangan permodalan, proses produksi, pemasaran, kemitraan dan pembinaan pendampingan”, tandas Herman.