Acara ini mendukung pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) di sektor fesyen dan kriya, serta membuka peluang untuk mempertemukan pelaku IKM dengan investor demi meningkatkan kontribusi IKM terhadap perekonomian nasional.
Direktur Industri Aneka dan IKM, Kimia, Sandang, dan Kerajinan Kementerian Perindustrian, Alexandra Arri Cahyani, S.H., MPP., menegaskan pentingnya peran IKM dalam menyerap tenaga kerja dan mendorong kesejahteraan.
“Melalui program strategis ini, diharapkan IKM dapat menarik minat investor dan memperluas jaringan mereka untuk meningkatkan daya saing,” ujarnya saat membuka INSPIRA 2024.
Pada hari pertama, peserta mengikuti sesi talkshow dan workshop untuk memahami model pendanaan serta teknik presentasi bisnis.
Hari kedua menjadi puncak acara dengan sesi business pitching, di mana 27 IKM berkesempatan untuk bertemu investor, termasuk Adesco Group, ALAMI, YCAB Ventures, dan BNI Ventures. Dari sesi ini, 10 IKM terpilih mempresentasikan bisnis mereka, seperti Elok Gallery, Porteegoods, dan Winkle World.
Kesepakatan pendanaan pertama dicapai oleh Elok Gallery dengan Fajar Anugerah, menandai langkah maju bagi sektor IKM fesyen dan kriya.
INSPIRA 2024 adalah bagian dari Gebyar IKMA 2024 Creative Business Incubator (CBI), yang bertujuan meningkatkan kapasitas dan skalabilitas usaha IKM.
Program ini diharapkan menjadi jembatan bagi para pelaku IKM untuk mendapatkan akses pendanaan, memperluas pasar, dan memperoleh masukan dari para ahli.
Acara ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan sektor industri kreatif sebagai motor penggerak utama ekonomi nasional menuju Indonesia Emas 2045.
BPIFK berharap INSPIRA 2024 menjadi wadah kolaborasi strategis antara IKM dan investor, sehingga IKM di bidang fesyen dan kriya dapat tumbuh dan berdaya saing.