Empat Perusahaan Naungan KMP ADNG Resmi Berbadan Hukum PT, UMKM Siap Naik Kelas
Sebarkan artikel ini
JAKARTA — Empat perusahaan yang berada di bawah naungan PT Inkubator Bisnis UMKM (IBU) dan Koperasi Multi Pihak Aset Digital Nusantara Garuda (KMP ADNG) kini resmi berbadan hukum berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
Keempat perusahaan tersebut adalah:
PT Mahkota Pangan Nusantara (Sulawesi Selatan) dengan Dr. H. Andi Jufri, M.Ag. sebagai Komisaris Utama.
PT Sentra Niaga Pangan (Bali) dengan I Gusti Ayu Ngurah Silviana Sandra, S.E., M.B.A. sebagai Komisaris Utama.
PT Bogorindo Bisnis Terpadu (Kota Bogor) dengan Ir. Sri Suhaiti sebagai Direktur Utama.
PT Sembako Nusantara Indonesia (Jawa Timur) dengan Edy Purnomo sebagai Direktur Utama dan Muchamad Zainal Arifin sebagai Direktur Keuangan.
Prosesi penyerahan berkas administrasi dan penandatanganan akta dilakukan oleh Notaris Siti Susyanthi di Gedung STIE PBM, Cililitan, Jakarta Timur, Jumat 24 Oktober 2025.
Ketua Umum KMP ADNG sekaligus pakar blockchain nasional, Assoc. Prof. Adv. Capt. Rizki Adam, Ph.D., menegaskan bahwa langkah ini menjadi strategi besar dalam mempercepat transformasi UMKM Indonesia.
“Lahirnya perusahaan-perusahaan ini bukan sekadar legalitas formal, tapi bagian dari gerakan mendorong UMKM naik kelas dan siap bersaing di era digital,” ujarnya.
Rizki menambahkan, KMP ADNG berkomitmen menciptakan ekosistem bisnis koperasi yang modern, transparan, dan berbasis teknologi blockchain. Menurutnya, sistem digital yang diterapkan bukan hanya memudahkan pengawasan dan akuntabilitas, tetapi juga meningkatkan kepercayaan investor dan mitra global terhadap pelaku usaha mikro di daerah.
PT Mahkota Pangan Nusantara (Sulawesi Selatan) dengan Dr. H. Andi Jufri, M.Ag. sebagai Komisaris Utama.
“Kami ingin koperasi dan UMKM menjadi bagian dari ekonomi digital nasional. Dengan blockchain, data usaha menjadi lebih aman, transaksi lebih efisien, dan setiap anggota koperasi punya peluang yang sama untuk tumbuh,” jelasnya.
Lebih jauh, Rizki menyebut pendirian empat PT ini adalah titik awal dari 500 perusahaan baru yang ditargetkan berdiri di bawah naungan KMP ADNG. Ia berharap langkah tersebut mampu membuka lapangan kerja baru, memperkuat rantai pasok pangan nasional, dan menjadi model pemberdayaan ekonomi berbasis kolaborasi.
“Kami ingin menunjukkan bahwa koperasi bukan lembaga kuno. Dengan manajemen modern dan inovasi digital, koperasi bisa menjadi pemain utama di sektor pangan, perdagangan, dan industri kreatif,” tegasnya.
PT Sentra Niaga Pangan (Bali) dengan I Gusti Ayu Ngurah Silviana Sandra, S.E., M.B.A. sebagai Komisaris Utama.
Sementara itu, Pengawas Pusat KMP ADNG sekaligus Direktur Utama PT Inkubator Bisnis UMKM (IBU), Ade Kurnia, menilai pengesahan empat perusahaan ini menjadi momentum penting untuk menguatkan arus hilirisasi produk UMKM di berbagai daerah. Menurutnya, dengan status hukum yang jelas, para pelaku usaha bisa lebih mudah mengakses kemitraan, pembiayaan, dan pasar ekspor.
“Selama ini banyak UMKM sulit berkembang karena terbentur legalitas. Dengan berbadan hukum PT, mereka kini punya payung bisnis yang kuat, profesional, dan bisa bersaing di level korporasi,” terang Ade.
Ade juga mengungkapkan, PT IBU akan terus berperan sebagai fasilitator dan akselerator bisnis UMKM di bawah ekosistem KMP ADNG. Ia menegaskan bahwa pendampingan dan inkubasi tidak berhenti di pendirian perusahaan semata, tetapi berlanjut hingga ke tahap komersialisasi produk dan digitalisasi rantai pasok.
PT Sembako Nusantara Indonesia (Jawa Timur) dengan Edy Purnomo sebagai Direktur Utama dan Muchamad Zainal Arifin sebagai Direktur Keuangan.
“Kita tidak ingin UMKM hanya berhenti di tahap pelatihan. Mereka harus tumbuh menjadi perusahaan tangguh yang menciptakan lapangan kerja dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ade Kurnia menilai kerja sama antara koperasi, lembaga inkubasi, dan sektor swasta merupakan model ekonomi baru berbasis gotong royong modern. Kolaborasi ini, katanya, menjadi wujud nyata semangat satu data, satu jaringan, satu tujuan dalam memperkuat ekonomi kerakyatan di era digital.
Langkah ini diharapkan menjadi model kolaborasi antara koperasi, dunia usaha, dan teknologi digital, sehingga UMKM Indonesia tak hanya kuat di pasar lokal, tapi juga siap menembus pasar global.
PT Bogorindo Bisnis Terpadu (Kota Bogor) dengan Ir. Sri Suhaiti sebagai Direktur Utama.