SINAR MERDEKA – Siapa Budi Gunawan, sosok viral yang dikabarkan berpeluang jadi menteri di kabinet Prabowo Gibran?
Budi bukan orang baru di lingkaran pemerintah khususnya Polri dan TNI.
Menariknya, Budi moncer di kalangan gamers di Indonesia.
“Beliau ketua, ya di lingkaran Gamers cukup dikenal,” ujar Amadineza, gamers asal Lampung.
Pasalnya, Jenderal Polisi itu ternyata Ketua Umum Pengurus Besar E-Sports Indonesia.
Dunia Intelijen
Dia juga lama berkecimpung di dunia inteligen, yang bekerja senyap, tepat dan cepat.
Budi Gunawan, merupakan Kepala Badan Intelijen Negara sejak 9 September 2016.
Bahkan, Ia sempat berada di posisi strategis di lingkup Polri.
Terakhir, ditempatkan sebagai Wakapolri di era Kapolri Badrodin Haiti dan Tito Karnavian.
Sayangnya, muncul skandal yang menimpa Budi Gunawan.
Skandal Rekening Gendut
Skandal itu, memakan korban dan harus mendekam di jeruji besi ulah korupsi.
Bahkan kasus ‘Rekening Gendut’ yang paling telak menghajar Budi Gunawan.
Akibatnya, ia gagal duduk sebagai Kapolri.
Namun selang beberapa saat setelah gelaran Pilpres 2019 nama Budi Gunawan kembali mencolok.
Namanya mencuat lantaran sosok yang mampu menyatukan Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Menyatunya Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam Kabinet Indonesia Maju jadi tanda kebangkitan Nusantara di mata dunia.
Kalimat ini, mungkin terlalu berlebihan. Tapi fakta dan data melekat dalam jejak digital.
Baik Presiden Jokowi maupun Prabowo, bisa menempatkan Budi yang dekat dengan Megawati Soekarnoputri itu berpeluang jadi menteri.
Kelompok Merah
Budi bagian kelompok ‘merah’ yang mendukung Presiden Jokowi termasuk KIM.
KIM merupakan Koalisi Indonesia Maju yang berhasil mengusung pasangan Prabowo Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Kemungkinan, mantan wakapolri tersebut bisa menempati posisi sebagai Menteri Pertahanan.
Bahkan, bisa duduk kembali sebagai Kepala BIN (Badan Intelijen Negara).
Peluang Budi Gunawan ada di tangan Prabowo, ia sosok cukup berjasa.
Meski, beberapa kalangan politisi dari PDI Perjuangan sepertinya kurang suka jika Budi masuk dalam jajaran kabinet Prabowo – Gibran. (luf)