Berita Terkini

Bandar Lampung Tercatat 871 Pencari Kerja Mengajukan Kartu Kuning, Sarjana Terbanyak

×

Bandar Lampung Tercatat 871 Pencari Kerja Mengajukan Kartu Kuning, Sarjana Terbanyak

Sebarkan artikel ini
Pemerintah Kota Bandarlampung (Pemkot) mencatat sebanyak 871 pencari kerja (Info Loker Lampung)

SinarMerdeka.coPemerintah Kota Bandarlampung (Pemkot) mencatat sebanyak 871 pencari kerja di kota Tapis berseri tersebut yang mengajukan Kartu Kuning (AK1) hingga Juli 2024.

Dari Januari hingga Juli, sebanyak 871 orang melamar telah mengajukan AK1 sebagai syarat untuk mendapatkan pekerjaan.

Hal itu untuk melamar tawaran pekerjaan. kata Kepala Bidang Dinas Penyediaan Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandarlampung M Kabul dilansir dari Antara di Bandarlampung, Selasa. 23/6/2024.

Dikatakannya, pelamar AK1 terbanyak adalah mahasiswa 221 orang, lulusan SMK 146 orang, lulusan SMA 104 orang, dan lulusan D3 33 orang.

lulusan profesional, enam lulusan pascasarjana, empat lulusan D1 dan tiga lulusan D4 Di tingkat universitas ada 28 orang yang mengusulkan pembangunan AK1 dan 5 orang lulusan SD, ujarnya

M. Kaboul mengungkapkan, terbagi Berdasarkan jenis kelamin, pelamar AK1 sebagian besar berada di Bandarlampung dengan jumlah laki-laki sebanyak 549 orang.

Sedangkan yang mendaftar untuk membuat AK1 sebanyak 322 orang, ujarnya. Katanya, pengajuan kartu kuning bisa dilakukan secara online atau online melalui website jasahub.kemnaker.go.id.

Setelah memiliki kartu kuning dan akun, pekerja tidak perlu lagi melamar pekerjaan pada perusahaan karena perusahaan wajib melaporkan tawaran pekerjaan yang terbuka

dan akan mengirimkan pemberitahuan ke akunnya kepada pencari kerja untuk melakukan wawancara, jika mereka membutuhkan pekerja, ujarnya.

Namun, lanjutnya, permasalahannya adalah masih sedikitnya perusahaan yang memberikan pernyataan wajib saat membuka tawaran pekerjaan.

Aturan tersebut diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 1981. Hanya 14 perusahaan di Bandarlampung yang wajib melaporkan rekrutmen. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar mendistribusikan tenaga kerja ke pihak ketiga, ujarnya.***