HeadlineKabar Politik

Anies Gantikan Gibran Ternyata Kabar Bohong

×

Anies Gantikan Gibran Ternyata Kabar Bohong

Sebarkan artikel ini
Gibran Rakabuming Raka
Presiden terpilih Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.(Foto : Istimewa)

SINAR MERDEKA – Anies Baswedan gantikan Gibran Rakabuming Raka kabar bohong.

Baru-baru ini, beredar kabar yang menyebutkan bahwa Anies Baswedan akan menggantikan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Kabar muncul dari video di YouTube menarasikan Gibran Rakabuming Raka batal dilantik.

Namun, setelah ditelusuri klaim ini tidak didukung fakta.

Klarifikasi Kabar Bohong

Video yang beredar tersebut menggunakan judul provokatif seperti “ANIES DAMPINGI PRABOWO? GIBRAN BATAL DILANTIK” untuk menarik perhatian.

Namun, isi video tersebut tidak memberikan bukti yang mendukung klaim tersebut.

Video tersebut hanya menampilkan analisis dari pengamat politik tanpa ada pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa Anies akan menggantikan Gibran Rakabuming Raka.

Aturan Pergantian Wakil Presiden

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 8 Ayat 2 menyatakan bahwa jika Wakil Presiden berhenti, meninggal dunia, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya.

Maka Presiden mengusulkan dua calon Wakil Presiden kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk dipilih dalam sidang paripurna MPR yang harus diadakan dalam waktu enam puluh hari.

Proses ini memastikan bahwa pergantian Wakil Presiden dilakukan secara transparan dan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

Kabar bahwa Anies Baswedan akan menggantikan Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto adalah tidak benar dan tidak didukung oleh fakta.

Masyarakat diharapkan untuk lebih kritis dalam menerima informasi dan selalu memeriksa kebenaran berita sebelum mempercayainya.

GP Ansor Angkat Bicara

Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin memastikan situasi transisi dan kepemimpinan Indonesia ke depan dapat berjalan lancar dan damai.

“Kita akan memastikan dan menjaga situasi transisi Republik Indonesia berjalan lancar dan damai,” tegasnya.

GP Ansor pastikan seluruh Ansor Banser, seluruh dunia, tidak hanya di Indonesia, akan mengawal kepemimpinan Indonesia ke depan Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Keyakinan ini semakin diperkuat, karena Ansor sendiri memiliki komitmen yang tegas dalam menghadirkan perdamaian.

Dilakukan melalui struktur yang dimiliki dan segala kekuatannya akan dikerahkan untuk membantu negara dengan semaksimal mungkin.

Oleh karena itu, dirinya meminta agar para kader Ansor Banser dapat mengonsolidasikan kekuatan organisasi dengan masif.

Sekaligus, membuktikan komitmen terhadap negara melalui gerakan yang terorganisir.

GP Ansor telah buktikan sebagai organisasi terdidik, terorganisir, dan pasukan terlatih yang siap bergerak kapanpun dibutuhkan negara maupun masyarakat dan utamanya oleh Nahdlatul Ulama.

Komitmen kebangsaan, menurut Addin, sudah ditunjukkan oleh para syuhada dan alim ulama pendahulu.

Mereka berjuang untuk keselamatan bangsa dari bahaya rongrongan ideologis yang mencoba mengoyak eksistensi negara.

“Begitu banyak pejuang kita, para syuhada kita yang mempelopori laskar-laskar perjuangan. Ini tidak lain menandakan kita sebagai bagian utama dari Republik ini,” katanya.

Selain memastikan pengabdiannya terhadap bangsa dan negara, Addin menegaskan bahwa kader Ansor Banser juga harus menjaga marwah organisasi dan Nahdlatul Ulama.

“Jangan pernah membiarkan satu helai pun, satu lembar pun, satu bendera NU jatuh kemudian diinjak oleh orang lain,” tegas dia.

Sebab, bendera adalah entitas, atribut kebesaran marwah organisasi kita. Maka semuanya harus solid, harus kompak.